Penggabungan Usaha

Pengabungan usaha terjadi jika dua atau lebih usaha yang terpisah bergabung menjadi satu entitas akuntansi. Berdasarkan FASB statement N0. 141, semua penggabungan yang dimulai setelah 30 juni 2001 harus dilaporkan sebagai pembelian. Akuntansi pembelian. Akuntansi pembelian mengharuskan pencatatan aktiva yang diperoleh dan kewajiban yang dimiliki pada nilai wajar nya pada tanggal penggabungan. Untuk aktiva yang tak berwujud yang diperoleh baik secara individual msupun dengan sekelompok aktiva, informasi berikut wajib diungkapkan dalam catatan pada laporan keuangan dalam periode akuisisi.

• Untuk aktiva tak berwujud yang harus diamortisasi:

1. Jumlah total yang dialihkan dan jumlah yang dialihkan ke kelas aktiva tak berwujud utama.
2. jumlah nilai residual signifikan, dalam jumlah total dan dengan kelas aktiva tak berwujud utama.
3. masa amoritsasi rata-rata berbobot.

• Untuk aktiva tak berwujud yang tidak diamotisasikan, jumlah total yang dialihkan dan jumlah yang dialihkan ke aktiva tak berwujud utama.
• Jumlah aktiva untuk penelitian dan pengembangan yang diperoleh dan dihapus di periode itu dan pos terkait dalam laporan laba-rugi dimana jumlah-jumlah yan dihapus tersebut digabungkan.

Informasi berikut wajib diungkakan dalam laporan keuangan atau catatan dalam laporan keuangan untuk setiap periode dimana laporan kondisi keuangan diberikan:

• Untuk aktiva tak berwujud harus diamortisasi.

1. Jumlah kotor dan amortisasi terakumulasi, dalam jumlah total dan dengan kelas aktiva tak berwujud utama.
2. Biaya amortisasi gabungan untuk periode tersebut.
3. Biaya perkiraan amortisasi gabungan untuk masing-masing lima tahun fiskal selanjutnya.

• Untuk aktiva tak berwujud yang tidak diamortisasi, jumlah pembawa total dan jumlah pembawa untuk masing-masing kelas aktiva tak berwujud.
• Perubahan dalam pembawa goodwill selama periode tersebut termasuk:

1. Jumlah gabungan goodwill yang diperoleh.
2. Jumlah kerugian pengurangan nilai yang diakui.
3. Jumlah goowill yang disertakan dalam keuntungan atau kerugian atas pelepasan semua atau satu bagian dari unit pelapor.

Entitas-entitas yang melaporkan informasi segmen sesuai dengan Statement 131 wajib memberikan informasi di atas tentang goodwill dalam jumlah total dan untuk setiap segmen yang dapat dilaporkan. Jika bagian apapun dari goodwill belum dialokasikan ke sebuah unit pelapor pada tanggal laporan keuangan dikeluarkan, jumlah yang tidak dialokasikan itu, dan alasan untuk tidak mengalokasikan jumlah itu wajib diungkapkan.

Untuk masing-masing kerugian pengurangan nilai yang diakui yang berhubungan dengan aktiva tak berwujud, informasi berikut wajib diungkapkan dalam catatan pada laporan keuangan yang mencakup periode dimana kerugian penurunan nilai diakui.

• Deskripsi aktiva tak berwujud yang berkurang nilainya dan fakta-fakta dan keadaan yang menyebabkan penurunan nilai tersebut.
• Jumlah pengurangan nilai dan metode untuk mengukur nilai tersebut.
• Judul dalam laporan keuangan atau laporan kegiatan di mana kerugian pengurangan nilai tersebut digabungkan.
• Jika berlaku, segmen di mana aktiva tak berwujud yang berkurang nilainya dilaporkan berdasarkan Statement 131.

Untuk masing-masing kerugian pengurangan nilai goodwill yang diakui, informasi berikut wajib diungkapkan dalam catatan pada laporan keuangan yang mencakup dimana periode kerugian pengurangan nilai tersebut diakui:

• Deskripsi fakta dan keadaan yang mengakibatkan pengurangan nilai tersebut.
• Jumlah kerugian pengurangan nilai dan metode pengurangan nilai wajar unit pelapor yang terkait (baik berdasarkan harga pasar yang dikutip, harga usaha yang sebanding, nilai sekarang, maupun teknik pengukuran nilai lainya, atau gabungan metode-metode ini).
• Jika kerugian pengurangan nilai yang diakui merupakan suatu perkiraan yang belum dinyatakan final (mengacu kepada ayat 22), fakta itu dan alasan untuk kerugian ini dan, dalam periode selanjutnya, sifat dan jumlah penyesuaian sinifikan apa pun yang dilakukan terhadap perkiraan awal kerugian pengurangan nilai.